“4th Asia-Pacific Coral Reef Symposium” Digelar di Filipina
(Foto: Adji ‘Kaka Ikan’ Sudarmo)
Hari ini (04/06) Asia-Pacific Coral Reef Symposium (APCRS) resmi dibuka. Dalam konferensi yang digelar di Marco Polo Plaza Hotel, Cebu, Filipina ini, para praktisi, peneliti dan tenaga pendidik profesional dari mancanegara berkumpul untuk mendiskusikan langkah pelestarian terumbu karang dan masa depan lautan kita.
APCRS pertama diadakan pada tahun 2006 di Hong Kong. Sejak saat itu, APCRS rutin digelar setiap empat tahun sekali di negara-negara Asia-Pasifik lain secara bergantian. Gelaran kedua APCRS diadakan di Thailand, gelaran ketiganya di Taiwan, dan tahun 2018 ini gelaran APCRS keempat diadakan di Filipina. Adapun tema yang diangkat APCRS kali ini adalah: “Coral Reefs of the Asia-Pacific: Working Together Amidst Contemporary Challenges”.
Mulai dari tanggal 4 – 8 Juni 2018, APCRS akan membuka ruang-ruang presentasi dengan konten yang beragam, mulai dari teknik penelitian kelautan terbaru, data-data terkini tentang biodiversitas, ekologi dan geologi bawah laut, sampai workshop tentang tata cara memantau dan mengevaluasi kondisi Marine Protected Area (MPA). Narasumbernya berasal dari berbagai negara seperti Australia, Singapura, Jepang, Amerika Serikat dan juga Indonesia. Sebagai perwakilan dari Indonesia, Prof. Jamaluddin Jompa akan hadir dan menjadi salah satu pembicara di acara tersebut.
Dalam rilis persnya, Dr. Prfirio Alino dari University of the Philippines menjelaskan bahwa salah satu tujuan APCRS ialah menyediakan landasan ilmiah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan yang terkait pengelolaan kawasan pesisir dan sumber daya kelautan.
“Mengingat bahwa kita (Asia-Pasifik) adalah pusat biodiversitas laut dan salah satu garda depan pertahanan Segitiga Koral Dunia, kami akan menyoroti pentingnya sains dan teknologi dalam usaha konservasi dan membangun tata pemerintahan yang baik,” jelasnya.