Peluncuran Buku The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks

    JAKARTA- Salah satu kekuatan pariwisata terbesar Indonesia adalah wisata lautnya, khususnya wisata bahari taman laut. Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa tiga perempat wilayah Indonesia adalah laut yang memiliki keindahan baik di pesisir maupun bawah lautnya. Oleh sebab iu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya melakukan serangkaian terobosan untuk percepatan pembangunan wisata bahari dengan membuat beberapa zonasi yaitu “coastal zone” atau wisata bentang pantai, “sea zone” atau wisata laut dan bergerak dari satu pulau ke pulau lainnya, dan “underwater” melalui wisata bawah laut seperti diving (menyelam) dan snorkeling.

    Selain zonasi, pemerintah melakukan meningkatkan pariwisata laut Indonesia dengan membuat buku berjudul The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks. Awal Juni lalu, Kementrian Pariwisata (kemenpar), menpar Arief Yahya, bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK), mentri LHK Siti Nurbaya Bakar beserta United Nations Development Program (UNDP), perwakilan UNDP Christope Bahuet, meluncurkan buku The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks. “Buku The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks merupakan sebuah karya yang dapat berkontribusi untuk menggalakan promosi pariwisata bahari ke luar negeri. Kami mengusulkan pula softcopy file dari buku ini dapat dimasukkan kedalam website Wonderful Indonesia, agar bisa diunduh oleh para calon wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Restoran Tugu Kunstkring Paleis, Menteng Jakarta.
    The Magnificent Seven merujuk pada tujuh Taman Nasional Laut yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti: Kepulauan Seribu-Jakarta, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Takabonerate-Sulawesi Selatan, Karimun Jawa-Jawa Tengah, Bunaken-Sulawesi Utara, Togian-Sulawesi Tengah dan Teluk Cenderawasih-Papua, dengan keanekaragaman hayati lautnya yang sangat kaya. “Keindahan kehidupan alam bawah laut merupakan salah satu daya tarik pariwisata Indonesia. Para penggiat pariwisata bahari didunia berujar bahwa taman-taman laut nan indah di perairan Nusantara tadi sebagai Sekeping Surga Yang Jatuh ke Bumi”, sambung Menpar. Pendapat tersebut juga didukung oleh dinobatkannya Indonesia sebagai The Most Popular Dive Destination 2017 versi majalah Dive Magazine, pada Februari 2017 lalu.
    “Buku ini disusun selama enam bulan. Spotnya terbagi di tujuh taman nasional dan didukung fotografer bawah laut Indonesia. Buku dan foto terbaik yang dipamerkan merupakan testimoni keaneragaman taman laut Indonesia. Dan keaneragaman ini perlu dilindungi untuk kehidupan masyarakat setempat serta pengembangan pariwisata berkelanjutan. Komitmen kita semua untuk melindungi ekosistem lautan, merupakan bagian penting dari UNDP Indonesia,” ucap Christophe Bahuet. Semoga dengan adanya The Magnificent Seven: Indonesia’s Marine National Parks dalam bentuk buku ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pariwisata khususnya bidang bahari. ( Foto Biro Humas Kemenpar RI )

    ( Foto Biro Humas Kemenpar RI )

    <span class="icon-user"></span>

    luciakusolo

    Facebook comments

    Website comments