Inovasi Alat Selam Abad 21

    (Foto: www.commons.wikimedia.org)

     

    Teknologi peralatan selam terus berubah dan berkembang dari zaman ke zaman.

    Dulu, beberapa abad sebelum Masehi, bangsa Assyria menyelam dengan membawa kantong kulit kambing yang ditiup seperti balon. Di awal Masehi bangsa Yunani Kuno turun ke bawah laut dengan semacam guci besar (diving bell). Dan di abad ke-19 orang-orang Inggris mulai menyelam dengan jaket kulit dan helm logam yang tersambung ke selang udara.

    Baru pada abad ke-20, tepatnya pada tahun 1943, Jacques-Yves Costeau dan Emile Gagnan membuat sistem penyelaman dengan tabung udara bertekanan tinggi yang dinamakan Aqua-Lung. Alat itulah yang kemudian berkembang menjadi alat SCUBA dan umum digunakan para penyelam sampai hari ini.

    Tapi perkembangan diving gear tidak berhenti di situ. Di awal abad ke-21 ini para ilmuwan dan teknisi dari berbagai belahan dunia masih terus memunculkan berbagai inovasi untuk menjelajah dunia bawah air dengan cara yang lebih praktis.

    Berikut adalah beberapa contoh inovasi peralatan selam yang muncul dalam kurun waktu 1 – 2 tahun belakangan.

     

    Scorkl: Tabung Selam Mungil nan Praktis

    Meski bentuknya kecil dan ringan, Scorkl merupakan tabung udara bertekanan tinggi yang bisa membantu kita bernafas di dalam air selama 10 menit. Dengan alat ini para diver bisa menyelam dengan sangat praktis, tidak perlu repot-repot membawa tabung SCUBA yang besar dan berat.

    Namun demikian, Scorkl tidak dianjurkan bagi penyelam pemula. Penggunanya harus sudah memahami teori penyelaman dengan baik agar bisa menjaga diri dari dekompresi dan berbagai risiko lainnya.

     

    (Video: Youtube/Scorkl)

     

    AirBuddy: Kompresor Udara Portabel

    Sama dengan Scorkl, pada prinsipnya AirBuddy adalah alat bantu bernafas di dalam air. Bedanya, AirBuddy menyuplai udara langsung dari atas permukaan dengan sistem kompresor. Dengan menggunakan energi dari baterai lithium, alat ini bisa mendukung penyelaman sampai 45 menit. Alat ini juga diperuntukkan bagi diver berpengalaman yang sudah memahami aturan dasar menyelam.

     

    (Video: Youtube/AirBuddy)

     

    White Shark MIX: Underwater Scooter Terkecil di Dunia

    Bukan hanya bernafas dalam air, sekarang kita juga bisa bergerak di air dengan lincah seperti ikan berkat teknologi underwater scooter. White Shark MIX adalah salah satu varian underwater scooter yang ukurannya sangat mungil, dengan kecepatan maksimal 5,5 km/jam dan bisa dibawa turun hingga kedalaman 30 meter. Cara penggunaannya cukup mudah dan aman digunakan oleh siapapun, termasuk anak-anak.

     

    (Video: Youtube/Sublue)

     

    iBubble: Underwater Drone “Pintar”

    Berbeda dengan underwater drone pada umumnya yang harus dikendalikan dengan remote control, iBubble bisa bergerak secara mandiri, mampu mengikuti pergerakan diver secara otomatis, dan mampu merekam video bawah laut tanpa kontrol manual. Alat ini bekerja dengan sistem sonar sehingga ia bisa berenang mengikuti diver dengan stabil tanpa menabrak karang atau ikan-ikan laut di sekitarnya.

     

    (Video: Youtube/iBubble camera)

     

    Simak juga kisah petualangan unik para penyelam dari seluruh dunia beserta keindahan foto-foto bawah lautnya di Scuba Diver AustralAsia Indonesia (e-magazine).

    <span class="icon-user"></span>

    Adi Ahdiat

    Facebook comments

    Website comments