Kemenparekraf Rilis Panduan CHSE dan Sosialisasi untuk Pelaku Usaha Wisata Selam

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah merilis protokol kesehatan berbasis prinsip cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE) untuk industri wisata selam pada Jumat (2/10/2020).
Protokol tersebut dirilis dalam bentuk panduan infografis berjudul Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan Usaha Wisata Selam. Salinan buku digitalnya bisa diunduh langsung di tautan ini (PDF).
Panduan ini disusun oleh perwakilan dari pemerintah, praktisi usaha wisata selam dan lembaga keselamatan penyelaman internasional Divers Alert Network (DAN). Isi bukunya terdiri dari panduan teknis bagi pelaku usaha, pekerja, dan wisatawan sehingga bisa melakukan kegiatan selam rekreasi dengan aman dan nyaman di tengah pandemi COVID-19.
Perilisan panduan diresmikan lewat acara sosialisasi berformat hybrid conference yang digelar di Hotel Novotel Manado Golf Resort & Convention Center, Manado, Jumat (2/10/2020), dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube resmi Kemenparekraf.
Dalam acara sosialisasi itu Ricky Yoseph Pesik selaku Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf menjelaskan bahwa protokol kesehatan dibutuhkan oleh pelaku industri wisata selam agar mereka bisa kembali beroperasi dengan aman, sekaligus untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan dari dalam dan luar negeri.
“Kemenparekraf/Baparekraf berinisiatif menyusun panduan protokol kesehatan berbasis CHSE di masing-masing bidang pariwisata, termasuk usaha wisata selam. Hal ini dilakukan mengingat protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki peranan penting untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang wisata minat khusus,” ujar Ricky, Jumat (2/10/2020).
“Dengan meningkatnya kepercayaan wisatawan, maka sektor pariwisata bidang wisata minat khusus bisa bangkit kembali. Sekali lagi, yang terpenting dari semuanya, dibutuhkan kedisiplinan dari para pelaku usaha wisata selam dan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” tambah Ricky.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Utara Henry Kaitjily memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kemenparekraf/Baparekraf dalam sambutannya
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulut, Bapak Gubernur dan jajaran mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah memilih Provinsi Sulut dalam rangkaian pertama Kegiatan Sosialisasi CHSE Selam ini. ” tutur Kaitjily.
Diutarakan pula oleh Kaitjily, Pemerintah daerah sudah mulai menerapkan protokol kesehatan, contoh khususnya dengan industri wisata selam yang telah coba bersemangat menyelenggarakan kegiatan Mangatasik Underwater Photography Competition dengan protokol kesehatan di pertengahan September lalu.
Acara sosialisasi diisi kegiatan talk show dengan narasumber Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf Bapak Ricky Yoseph Pesik, Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Farianna Prabandari, serta Tim Penyusun Panduan CHSE Usaha Wisata Selam Daniel Abimanju Carnadie dan Perwakilan DAN Indonesia Bayu Wardoyo dengan dimoderatori oleh Bapak Frans Rattu dari Politeknik Negeri Manado.