Menyayangi Laut Lewat Film Indie
Perasaan bisa diungkapkan lewat banyak cara. Dulu, masyarakat tradisional menyatakan cintanya pada laut dengan membuat berbagai macam mitos, seni serta ritual. Dan sekarang, munculah para penyelam modern yang berusaha menyayangi laut dengan membuat karya film indie.
Sesuai namanya, film indie (independen) adalah film yang diproduksi secara mandiri tanpa bantuan dari studio besar. Selain mandiri dari segi pendanaan, film semacam ini juga biasanya didistribusikan secara terbatas dalam festival dan acara-acara komunitas.
Biarpun peredarannya tidak seheboh film Hollywood, nyatanya film indie bertema laut tetap mampu menarik perhatian dan apresiasi dari banyak pihak. Epiphany (2016) dan Chasing Coral (2017) adalah beberapa contoh film indie yang berhasil mendapat penghargaan di ajang internasional dan cukup populer di kalangan diver mancanegara.
Kalau ditelusuri lagi, festival film indie yang khusus mengangkat tema laut sebenarnya sudah eksis sejak lama. Salah satunya adalah Ocean Film Festival yang digagas oleh Kirst Jake, mantan perwira Angkatan Laut Amerika Serikat yang memiliki kecintaan mendalam pada olahraga air.
Sejak tahun 2004 sampai sekarang, Kirst Jake dan timnya aktif menghimpun film-film indie bertema “cinta laut”, mulai dari petualangan dan eksplorasi laut, keragaman biota laut, olahraga laut, sampai kehidupan sosial budaya masyarakat pesisir. Kategori filmnya pun beragam mulai dari film dokumenter, fiksi naratif, sampai film pendek.
Film-film semacam itulah yang lantas ditampilkan dan diapresiasi dalam Ocean Film Festival. Lewat acara ini para diver dan filmmaker berusaha untuk berbagi keindahan laut, sekaligus menginspirasi khalayak luas untuk menghormati, menghargai, serta ikut menjaga kelestariannya.
Salah satu contoh film yang diputar di Ocean Film Festival 2017 adalah Stay With Us – Aliens Underwater (2016) karya Dustin Adamson. Film pendek berdurasi 5 menit ini berisi semacam komedi tentang keberadaan “alien” yang bersembunyi di bawah laut. Anda bisa tonton langsung filmnya di tautan berikut:
(Video: Youtube/Dustin Adamson)
Selain film “alien bawah laut”, Ocean Film Festival 2017 juga mengangkat film tentang petualangan para free diver dalam menjelajah shipwreck di Laut Mediterania, kehidupan ikan Manta Ray di Meksiko, serta isu sampah plastik yang mencemari perairan global. Meski jarang terdengar di Indonesia, film-film ini sudah diputar di banyak negara dan berhasil menarik antusiasme penonton dari Amerika, Australia, Belgia, Inggris, Selandia Baru, dan Cina.
Jadi, kalau Anda punya banyak stok video footage menarik tentang laut, mungkin Anda bisa coba mengolahnya jadi film pendek dan mengikutkannya ke festival. Siapa tahu film Anda bisa diputar di Ocean Film Festival 2018 dan mampu menginspirasi warga dunia supaya ikut menyayangi lautan kita.
Telusuri info lebih lanjut tentang Ocean Film Festival di www.oceanfilmfest.org
(Foto: www.epiphany.movie)