Peluncuran Paket Wisata Dalam Rangka Festival Teluk Maumere 2016
Pada hari Selasa, 9 Agustus 2016 bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata Republik Indonesia telah diluncurkan Paket Wisata Maumere oleh Ibu Esthy Reko Astuti Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Bapak Bupati Drs. Yoseph Ansar Rera, Bapak DR. Marius Ardu Jelamu, MS, Bapak Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, serta Drs. Kensius Didimus Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka. Dari siaran pers yang kami terima, Festival Teluk Maumere sendiri telah diluncurkan pada tanggal 11 Nopember 2015 yang diawali dengan Parade Tenun Ikat yang menghadirkan para pengrajin Tenun Ikat se-Kabupaten Sikka sebanyak 1057 serta pemakai busana tenun ikat terbanyak. Kegiatan ini, diapresiasi oleh MURI yang kemudian ternyata bukan saja memecahkan rekor MURI tetapi juga Rekor Dunia. Dalam sambutan pembukaannya tahun ini FESTIVAL TELUK MAUMERE (FTM) 2016 akan diadakan pada 17 – 21 Agustus 2016.
Untuk memeriahkan FTM, maka pada tanggal 17-21 Agustus 2016 juga diadakan Lomba Foto Bawah Laut akan diikuti oleh 30 peserta baik dalam maupun luar negeri dengan juri dari tiga negara serta Foto Rally bertema Konservasi Bahari yang juga secara resmi telah dibuka pendaftarannya bertepatan pada acara peluncuran ini. Pengumumam pemenang dari kedua kegiatan lomba foto akan dilaksanakan pada panggung hiburan di Stadion Samador Maumere.
Pada tahun 1987 Almarhum Bapak Frans Seda, pernah menginisiasi penyelenggaraan Lomba Foto Bawah Laut Teluk Maumere sebagai destinasi selam dunia sejak tahun 1975, pengaruh dari lomba tersebut berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan. Hasil lomba foto bawah laut sebelumnya telah mendapat apresiasi dunia dengan keikutsertaan peserta lomba atau para fotografer terbaik yang kemudian menjadikan Teluk Maumere cukup terkenal saat itu ke penjuru dunia. Keindahan alam bawah laut Teluk Maumere mendorong Kementerian Kehutanan Republik Indonesia untuk menetapkan kawasan Teluk Maumere sebagai kawasan Wisata Taman Laut yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : 126/Kpts-II/1987 Tanggal 21 April 1987, Kawasan seluas 59.450 Ha. Namun gempa dasyat dan tsunami pada tahun 1992 meluluhlantahkan keindahan alam bawah laut yang ada serta menelan korban jiwa (+ 2000 orang). Setelah musibah gempa, tidak banyak usaha wisata selam yang mampu bertahan di Maumere.
Di sisi lainnya, akibat dari gempa tersebut ternyata menyisakan patahan dinding karang yang dapat diselami mulai dari kedalaman 10 meter bernama The Crack dan menjadi sebuah situs penyelaman yang paling sering dikunjungi oleh para penyelam. Seiring perjalanan waktu dan dalam rentang waktu 24 tahun, kerusakan alam bawah laut tersebut berangsur kembali hidup dan menjanjikan sebuah pilihan untuk wisata selam. Selain karena proses alamiah, pemulihan kehidupan bawah laut juga dibantu oleh adanya intervensi hasil program konservasi CORREMAP sejak Tahun 2001 yang terbagi dalam 3 (tiga) tahapan yakni CORREMAP Fase I tahun 2001-2005, Fase II tahun 2006-2011 dan CORREMAP CTI ( Coral triangle Inisiative ) tahun 2013-2018. Program ini lebih mengutamakan aspek rehabilitasi terumbu karang serta upaya penyadaran masyarakat sehingga saat ini keindahan bawah laut di Teluk Maumere menjadi menarik untuk dikunjungi. Diharapkan dengan diluncurkannya paket-paket wisata pada Festival Teluk Maumere 2016, maka target wisatawan dalam dan luar negeri yang akan berkunjung ke Maumere Kabupaten Sikka semakin meningkat.