Polusi Suara Ancam Kehidupan Biota Laut
Juvenile damselfish di perairan Tanjung Bimoni, Biak, Papua.
(Foto: Arief Yudo Wibowo – SDAAI 4/2017)
Suara bising adalah hal yang sangat mengganggu. Bukan cuma bagi manusia, tapi juga bagi berbagai organisme yang hidup di bawah laut.
Baru-baru ini tim peneliti gabungan dari Universitas Exeter dan Bristol, Inggris, merilis sebuah studi terkait hal tersebut. Menurut hasil penelitian mereka, bisingnya bunyi mesin kapal membuat tingkat kewaspadaan ikan terhadap predator berkurang hingga dua kali lipat.
Penelitian ini mereka lakukan terhadap sekelompok ikan Ambon damselfish muda dan ikan dottyback sebagai predatornya. Dalam uji coba yang dilakukan di perairan Great Barrier Reef, ikan dottyback mampu memangsa damselfish dua kali lipat lebih banyak dari normal saat kapal motor melintas di sekitarnya.
“Kami menemukan bahwa kebisingan yang ditimbulkan kapal motor membuat ikan-ikan karang mengalami stres. Kemampuan mereka untuk melarikan diri dari pemangsa juga berkurang. Mereka lebih mudah ditangkap dan dengan begitu peluang bertahan hidup mereka turun hingga setengah dari kondisi normal,” jelas Dr. Simpson dari Universitas Exeter kepada SCUBA News.
Selain berpengaruh pada ikan karang, polusi suara yang ditimbulkan mesin kapal juga mengurangi kemampuan survival European eels atau belut laut Eropa yang kini terancam punah. Menurut studi Dr. Simpson tahun 2014, suara bising mesin kapal membuat European eels mengalami stres, kehilangan orientasi arah, serta membuat reaksinya menjadi lamban. Akibatnya, mereka juga lebih mudah ditangkap dan bisa dimangsa predator dua kali lebih cepat dari biasanya.
Berbagai studi itu menunjukkan bahwa polusi suara merupakan permasalahan serius yang bisa mengganggu keseimbangan ekosistem laut, di samping masalah polusi sampah, penangkapan berlebih serta perubahan iklim global. Namun demikian, menurut Dr. Simpson, masalah polusi suara ini cukup mudah untuk diatasi.
Dalam wawancara dengan SCUBA News, Dr. Simpson menjelaskan bahwa, “Tidak seperti polutan-polutan lain, sebenarnya masalah polusi suara ini bisa lebih mudah kita kendalikan. Dengan teknologi baru, kita bisa membuat mesin-mesin kapal yang tidak bising, misalnya. Kita juga bisa membuat zona laut bebas bunyi, atau zona-zona di mana kapal bermesin tidak boleh melintas, khususnya di area-area yang menjadi tempat pertumbuhan ikan pada fase juvenile,” ujarnya.
Simak lebih jauh seluk beluk dunia selam, foto-foto bawah laut, serta kisah petualangan diver dari berbagai belahan dunia di Scuba Diver AustralAsia Indonesia (e-magazine).