Seni Bawah Laut “Domus Arcae Similis”

    Tanggal 4 Oktober  2017 lalu PT. Pelayaran Nasional Indonesia Persero (Pelni) dan Yayasan Terumbu Rupa (YTR) melakukan aksi transplantasi terumbu karang di Pulau Sepa, Kepulauan Seribu, Jakarta. Aksi ini ditujukan untuk mendukung pemulihan alam bawah laut di kawasan Pulau Seribu, yang notabene telah banyak tercemar dan mengalami kerusakan.

    Uniknya, aksi tersebut dilakukan lewat media ARTificial Reef atau karya seni instalasi yang dilengkapi teknologi biorock.

     

     

    Dalam beberapa tahun terakhir, YTR sudah membangun tiga buah struktur ARTificial Reef yang semuanya ditenggelamkan di Pulau Sepa. Yang pertama, struktur itu diberi nama Domus Musculi yang berarti “Rumah Kerang”. Bentuk kerang dipilih untuk mengingat bahwa dulu, sebelum tercemar, Teluk Jakarta pernah dikenal sebagai penghasil kerang hijau. Yang kedua dinamakan Domus Piramidis Antennarius, dan yang ketiga Domus Piramidis Selaroides dengan bentuk ikan kodok dan ikan selar, dua biota yang banyak ditemui di sekitar Pulau Sepa.

    Dan di awal Oktober 2017 ini, atas dukungan dari PT Pelni, YTR kembali membangun struktur ARTificial Reef di Pulau Sepa dengan nama Domus Arcae Similis yang berarti “Rumah Bahtera”. Rancangan struktur ini dipilih untuk mewakili kegiatan utama PT Pelni Persero di bidang perkapalan.

     

    Sang Perancang

     

     

    Domus Arcae Similis dirancang oleh Teguh Ostenrik, seniman perupa sekaligus pendiri YTR. Pria ini adalah peraih gelar Master Seni Rupa dari Berlin University of the Arts (Hochschule der Kuenste) dan telah melaksanakan lebih dari seratus pameran, baik tunggal ataupun grup, di Amerika Serikat, Prancis, Belanda, Jerman, Australia dan seluruh Asia.

    Karya-karyanya telah banyak dikumpulkan oleh kalangan kolektor, museum, institusi internasional dan perusahaan besar. Tahun 1997 ia pernah mendapat Penghargaan Seni Philip Morris Top. Tahun 2009 ia pun meraih penghargaan dari Majalah Tempo sebagai Best Artist 2009 untuk kategori Seni Rupa.

    Sebagian besar karya Teguh Ostenrik mengangkat tema kepedulian terhadap lingkungan. Dalam proses kreatifnya ia banyak menggunakan bahan daur ulang dan kerap menonjolkan “warna-warna bumi”. Ia percaya bahwa pengalamannya dibesarkan dalam budaya Indonesia, ditambah dengan wawasan yang ia dapat dari belajar dan tinggal di Eropa selama 16 tahun, telah menciptakan dua sisi karakter yang kuat. Karakter percampuran budaya Indonesia dan Eropa itulah yang kemudian kerap muncul dalam ekspresi artistiknya.

     

     

    Dalam ARTificial Reef terbarunya yang berjudul Domus Arcae Similis, Teguh Ostenrik kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam membuat karya seni ramah lingkungan. Rancangannya dibangun dari jalinan besi berlapis kalsium karbonat (CaCO3) yang kemudian akan dialiri listrik tegangan rendah. Dengan cara itu, Domus Arcae Similis bisa menjadi pondasi bagi kehidupan terumbu karang, dan bisa membantu pertumbuhan koral hingga 6 – 8 kali lebih cepat dari proses normal.

    Selain untuk mendukung pemulihan ekosistem laut, kehadiran Domus Arcae Similis juga diharapkan bisa semakin meningkatkan potensi wisata Kepulauan Seribu.

    Acara penenggelaman Domus Arcae Similis di Pulau Sepa ini disaksikan langsung oleh Direktur Armada PT Pelni, Direktur utama PT SBN, Bupati Kep. Seribu, serta Kepala Balai Taman Nasional Kep. Seribu Utara.

    Yayasan Terumbu Rupa adalah sebuah organisasi non-profit yang memiliki misi konservasi terumbu karang melalui instalasi seni bawah laut. Informasi lebih lanjutnya bisa ditelusuri di www.ytr.or.id.

     

     

    (Foto: Yayasan Terumbu Rupa)

    <span class="icon-user"></span>

    Adi Ahdiat

    Facebook comments

    Website comments