Sumber Daya Manusia Unggul Demi Wisata Selam Berkelanjutan

    Pariwisata bahari Indonesia, khususnya wisata minat khusus selam ini semakin berkembang pesat dalam 5 tahun terakhir. Data Kementerian Pariwisata menyebutkan potensi bisnis selam rekreasi bahkan mencapai 35% dari total nilai potensi wisata bahari di dalam negeri yang diperkirakan mencapai US$ 4 miliar.

    Sesuai dengan perkembangan wisata selam di Indonesia maka sejak pada tahun 2015 beberapa pengusaha wisata selam berkumpul untuk membentuk asosiasi sebagai wadah dari usaha wisata selam di Indonesia.Didasari oleh Undang-undang No.10/2009 tentang Kepariwisataan, mengenai pentingnya peran asosiasi dalam kegiatan usaha kepariwisataan. Perkumpulan dibentuk untuk melindungi kepentingan pelaku usaha selam di Indonesia, memberi solusi permasalahan yang muncul dalam industri wisata selam, dan bisa menjembatani pelaku usaha industri wisata selam dengan pemerintah.

    Ketua Umum PUWSI Ricky Soerapoetra yang menjadi pembicara dalam topik How to Prepare Conscious Human Resources For Sustainable Diving Industry menyatakan bahwa “Keberadaan forum pertemuan tingkat menteri berskala internasional sangatlah tepat karena Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan musim tropis yang panjang maka dunia juga sudah menyadari bahwa Indonesia menyimpan keanekaragaman hayati bawah laut yang tinggi, maka tugas industri adalah menjaga keberlanjutan usaha dengan menjaga alam sekitarnya. Tidak hanya menjaga alam dan potensi usaha yang ada, namun wajib mengutamakan keselamatan bekerja dan kenyamanan wisatawan.”

     

    Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI) memberikan perhatian khusus tentang pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia di sektor selam rekreasi karena peluang penyerapan tenaga kerjanya cukup besar serta membutuhkan sumber daya manusia berkualitas untuk mendukung pertumbuhan sektor industri. Selain kualitas skill atau keahlian khusus, tenaga kerja industri selam rekreasi harus sekaligus memiliki kesadaran lingkungan untuk menjamin kelestarian laut.

    Frans Rattu, Ketua Laboratory Dive Manado dan pengajar di Politeknik Negeri Manado yang juga menjadi pembicara, mengatakan “orang-orang yang bekerja di industri diving ini adalah mitra utama bagaimana industri wisata selam akan dikembangkan. Tanpa kualitas dan kesadaran akan lingkungan, akan sulit mengharapkan wisata bahari yang maju dan ramah lingkungan”

    Lebih lanjut Ricky berpendapat bahwa “Manado memiliki potensi untuk menjadi contoh pembangunan industri selam berkelanjutan dengan daya tarik Taman Nasional Bunaken dan dukungan pembangunan sumber daya manusia dari Politeknik Negeri Manado.”

    Politeknik Negeri Manado adalah satu-satunya lembaga pendidikan tinggi yang memiliki jurusan wisata selam yang hanya menerima sedikitnya 24 siswa setiap tahunnya. Frans Rattu, yang juga instruktur trainer selam senior, mengakui seluruh siswa lulusan didikannya terserap di berbagai daerah. Bahkan, Frans sebagai Koordinator Wilayah Destinasi Sulawesi Utara PUWSI mengaku semakin kewalahan memenuhi permintaan akan tenaga kerja berkualitas dari para pengusaha atau operator selam.

    “Instruktur diving dan sumber daya manusia yang bekerja di sektor ini adalah ambassador atau duta bagi laut. Mereka yang akan mengajarkan bagaimana menyelam dengan baik sekaligus menjaga laut,” katanya di sela-sela AIS Forum di Kawasan Megamas Manado.

    Sulawesi Utara dengan daya tarik utama Taman Nasional Bunaken, menurut data Dinas Pariwisata Sulawesi Utara tercatat kunjungan wisatawan mancanegara untuk wisata selam naik lebih dari 500% dalam 5 tahun terakhir. Dari tahun 2015 tercatat hanya 27.059 orang, meningkat menjadi 127.879 orang dalam waktu 3 tahun saja.

    Kementerian Pariwisata telah menerbitkan peraturan menteri untuk mendukung pertumbuhan bisnis melalui Peraturan Menteri Pariwisata No.7/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Wisata Selam Rekreasi. Sesuai dengan Peraturan tersebut, operator selam diwajibkan terafiliasi dengan organisasi pelatihan berstandar internasional dan wisatawan wajib memiliki sertifikasi selam yang memenuhi standar pendidikan selam rekreasi sebelum melakukan penyelaman.Dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah industri selam rekreasi dapat bertumbuh secara berkelanjutan, mengingat adanya peraturan yang dapat menguntungkan semua pihak terutama pelaku industri lokal.

    Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang baru saja ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo yang membuka peluang baru bagi perekonomian daerah serta nasional terutama dalam pengembangan  wisata bahari di daerah Sulawesi Utara. “Dengan adanya pengembangan KEK, besar harapan saya tekanan terhadap alam di Taman Nasional Bunaken dapat teredam. Keberadaan KEK akan memecah wisatawan yang saat ini terkonsentrasi hanya di satu kawasan.” Kata Ricky dalam bahasannya.

    Pemerintah pusat dan daerah sebagai pemangku kepentingan utama juga perlu memperketat pengawasan daya tampung kawasan wisata sehingga kunjungan turis tidak berdampak langsung pada perusakan alam. “Kami meminta pemerintah daerah juga memiliki kebijakan khusus untuk mengatur kunjungan wisatawan di satu tempat dengan mempertimbangkan daya tampung daerah itu sendiri. Karena kekayaan alam yang berlimpah dengan didukung oleh pengelolaan oleh sumber daya manusia yang unggul akan menghasilkan manfaat untuk semua pihak,“ tutup Ricky.

    Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia dalam siaran pers yang dibagikan, mengapresiasi acara Archipelagic & Islands State (AIS) Forum kedua di tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementrian Kordinator Kemaritiman bersama UNDP di Manado. Forum internasional ini memiliki visi bahwa negara-negara kepulauan di seluruh dunia menghadapi tantangan pembangunan bersama yang menghambat kemampuan mereka untuk hidup sejahtera dan tumbuh secara berkelanjutan.  Saat ini negara-negara kepulauan menghadapi ancaman eksistensial yang meliputi perubahan iklim, bencana alam, polusi laut termasuk sampah plastik di laut, menurunnya jumlah perikanan tangkap, dan kelestarian laut, yang kesemuanya secara serius mempertaruhkan kelangsungan hidup negara-negara ini. Forum ini juga berupaya untuk membahas berbagai upaya dalam melindungi lautan serta turut berperan dalam mengatasi perubahan iklim yang akan memiliki dampak sosial dan ekonomi yang sangat besar bagi orang-orang di seluruh dunia.

    <span class="icon-user"></span>

    scubadiver

    Scuba Diver Indonesia adalah majalah selam internasional paling terkemuka di dunia.

    Facebook comments

    Website comments