Menyelam = Minum Alkohol?
Menyelam adalah kegiatan yang “memabukkan”. Anda yang pernah merasakan pasti tahu kalau ungkapan ini bukan sekedar kiasan belaka.
Saat berada di kedalaman tertentu, diver bisa mengalami “nitrogen narcosis” yang efeknya mirip seperti menenggak minuman beralkohol. Untuk lebih lengkapnya, mari kita lihat penjelasan berikut.
Apa itu “nitrogen narcosis”?
Udara yang kita hirup sehari-hari mengandung nitrogen sebanyak 78%, oksigen 21%, dan campuran gas-gas lain sekitar 1%.
Meski proporsinya paling besar, selama di darat nitrogen tidak memberi pengaruh apa-apa untuk tubuh. Berbeda dengan di air. Saat kita berada di kedalaman laut, tekanan gas nitrogen dalam badan bisa meningkat dan memberi semacam efek bius pada otak. Inilah yang disebut nitrogen narcosis.
Seperti apa gejalanya?
Menurut teori Meyer-Overton, ahli farmakologi dari Jerman, dalam tekanan air laut, gas nitrogen di badan penyelam bisa mengembang hingga menembus lapisan lemak otak dan menganggu sistem saraf.
Begitu saraf otak terganggu, seseorang bisa mengalami kecemasan tanpa alasan, kehilangan memori jangka pendek, disorientasi, hilang fokus, gangguan koordinasi tubuh, halusinasi, dan bahkan euphoria atau rasa senang yang tak terkendali.
Kalau dilihat dari gejalanya, orang yang terkena narcosis mirip seperti orang mabuk alkohol. Karena itu, ada juga kalangan diver mancanegara yang menyebut nitrogen narcosis sebagai martini effect, minuman keras yang terkenal sebagai koktail favorit James Bond.
Di kedalaman berapa orang bisa terkena nitrogen narcosis?
Ada sebuah anekdot yang mengatakan bahwa setiap penyelaman 10 meter sama dengan minum 1 gelas Martini.
Tapi hal itu tidak sepenuhnya benar. Umumnya martini effect terjadi mulai di kedalaman 30 meter, dimana tekanan air laut sudah mencapai 2 ATM.
Sekalipun begitu, penyelam di perairan yang lebih dangkal juga bisa mengalami gangguan serupa. Pasalnya, selain dipengaruhi oleh kedalaman dan tekanan air laut, nitrogen narcosis juga dipicu oleh kondisi badan yang tidak fit, kelelahan fisik dan mental, atau pengaruh alkohol serta obat-obatan yang diminum penyelam sebelum turun ke laut.
Apa bahayanya?
Pada dasarnya, nitrogen narcosis tidak membahayakan jiwa penyelam secara langsung. Namun demikian, gangguan ini tetap perlu diwaspadai karena bisa memunculkan foolish behaviour atau perilaku-perilaku yang tidak aman.
Seperti sudah disebut di atas, penyelam yang mengalami narcosis bisa mengalami disorientasi, gangguan motorik, sampai halusinasi. Dalam kondisi seperti itu, penyelam sangat mungkin melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri ataupun buddy-nya.
Bisa diibaratkan, penyelam yang terkena narcosis seperti orang mabuk yang menyetir mobil. Risiko dari setiap tindakannya bisa meningkat hingga beberapa kali lipat.
Bagaimana cara mengatasi/mencegah nitrogen narcosis?
Saat penyelam merasa seperti mabuk, bingung dan kehilangan fokus, langkah pertama yang harus diambil adalah ascending dan safety stop. Dengan berenang ke perairan yang lebih dangkal, narcosis akan berkurang dengan sendirinya sampai hilang sama sekali.
Tapi mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, dan cara terbaik mencegah narcosis adalah membatasi kedalaman penyelaman.
Kalaupun ingin mengeksplor lautan dalam, pastikan Anda sudah mempelajari skill penyelaman tingkat lanjut seperti Nitrox Diving, Deep Diving, atau Technical Diving di bawah pengawasan instruktur berpengalaman.
Selain itu, Anda juga bisa mencegah nitrogen narcosis dengan menjaga kesehatan tubuh. Mulai dengan makan makanan bernutrisi bagus, olahraga teratur, serta menghindari konsumsi alkohol berlebihan. Dengan fisik yang prima, setiap penyelaman kita tentu bisa berjalan dengan aman dan nyaman.
Happy explore and dive safe!