Penyelaman Besar di Pulau Besar

    (Teks & Foto: Joseph Tepper – SDAAI 3/2015)

     

    “Di ujung terluar Amerika, Anda akan mendapati pertemuan menakjubkan di bawah laut Hawaii”

    Ketika cahaya matahari menembus cakrawala Samudera Pasifik pada tanggal 21 Agustus 1959, Amerika Serikat baru saja mengakui negara bagian terbaru mereka dan mungkin, harta karun bawah laut terbesar yang mereka miliki.

    Satu-satunya hal yang akan Anda lihat dalam penerbangan dari pesisir barat Amerika Utara menuju Hawaii adalah hamparan laut tak berujung. Berjarak lebih dari 4.000 kilometer dari pesisir pantai California, “Pulau Besar” Hawaii terletak di paling ujung dari teritori Amerika di Pasifik, batas akhir bagi para penyelam Amerika Utara yang sudah memenuhi logbook mereka  dengan cap dari Florida, Karibia, dan California.

    Dengan usia yang tidak lebih dari 500.000 tahun, Hawaii dianggap masih bayi dalam istilah geologi – bayi yang sering ngambek dan memuntahkan lahar dari waktu ke waktu. Muntahan tersebut menciptakan sebuah pemandangan bawah laut, dimana tunnel lava menembus terumbu karang keras dan bebatuan.

    Meskipun pemandangan bawah lautnya terlihat gersang tetapi sebenarnya subur. Kombinasi dari isolasi yang ekstrim dan turunan terjal ke Pasifik membuat Pulau Besar ini menjadi rumah bagi beberapa biota laut besar, termasuk gerombolan pari manta yang datang untuk makan di malam hari dan lumba-lumba spinner dengan pertunjukan akrobatiknya setiap petang. Jadi, ambil tangki Anda, dan jelajahi batas akhir penyelaman di Amerika Utara, baru kemudian Anda bisa menikmati koktail buah.

     

    Apa yang ditemukan oleh Joseph Tepper di perairan Hawaii, dan kapan waktu terbaik mengunjungi spot ini? Baca selengkapnya di majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia Edisi 3/2015 (e-magazine).

    <span class="icon-user"></span>

    Annisa Filania

    Social Media Specialist

    Facebook comments

    Website comments