Mike Bartick – Bersabar Kunci Utama Fotografer Makro Bawah Air

     

    Sebagai seorang fotografer bawah laut, Mike Bartick yang lahir di California Selatan ini selalu menggemari kehidupan biota laut mahluk-mahluk kecil. Ketertarikannya itu membuatnya hijrah dan menetap di Anilao, Filipina. Simak wawancara eksklusif kami dengan Mike Bartick berikut ini:

    Halo Mike, boleh diceritakan mengapa Anda suka sekali dengan critter?

    Saya menyenangi kehidupan binatang-binatang laut kecil karena mereka sangat beragam, banyak spesiesnya dan sepertinya tidak habis-habis untuk ditemui. Setiap menyelam ada saja yang baru, dan mereka berbeda satu sama lainnya, bagaimana mereka makan, mencari mangsa, dan bertahan hidup. Itu selalu berhasil membuat saya terkagum-kagum melihat kebiasaan mereka. Saya sudah jatuh cinta pada mereka sejak pertama kali menyelam. Dan ada sebuah tantangan tersendiri untuk memotretnya. Jadi, iya…saya suka sekali!

    Dimana lokasi favorit Anda untuk memotret dan menemukan critter tersebut?

    Harus saya katakan di Anilao, Filipina. Karena itu saya pindah dan menetap di sana. Lokasi favorit saya lainnya adalah Lembeh dan Ambon. Tapi saya ingin sekali mengeksplor Indonesia dan Australia Selatan. Saya dengar di sana sangat indah, dan subjek yang bisa ditemui juga sangat unik. Saya senang berburu subjek yang spesial dan unik seperti itu.

    Sekarang mari berbicara mengenai post-editing, apakah itu penting dikuasai oleh seorang fotografer?

    Tentu sangat penting! Anda harus benar-benar belajar mengenai post-editing. Kualitas tehnik dalam memotret tidak hanya berhenti hanya ketika mengambil gambar saja, tapi Anda juga harus belajar bagaimana menggunakan editing program, setidaknya menguasai tehnik dasarnya dulu. Karena Anda dapat mengembangkan raw files pada setiap gambar yang Anda ambil. Sekarang akses menuju ke sana sangatlah gampang. Dan itu hal utama yang harus dilakukan oleh seorang fotografer. Dibandingkan zaman dulu ketika memotret hanya dilakukan menggunakan film negatif atau slide, kita tidak punya banyak pilihan untuk benar-benar mengutak-atik fotonya. Dan zaman sekarang kamar gelap adalah komputer kita. Kita dapat membuat koreksi terhadap color tones, tambah sedikit sharpness, ataupun menciptakan komposisi yang lebih baik lagi, semuanya itu sekarang sangat membantu dan berguna. Dengan post-editing, Anda bisa meningkatkan kualitas foto tapi tidak membuat foto baru dengan memanipulasikannya.

    Ketika melakukan editing tersebut, apakah Anda menghabiskan waktu lebih?

    Filosofi saya ketika melakukan editing adalah coba dapatkan gambar dari kamera Anda. Lakukan sebaik mungkin untuk mendapatkan gambar terbaik di kamera, tentu tidak akan sempurna tapi setidaknya Anda bisa mendekati sempurna. Dengan demikian, Anda tidak akan menghabiskan banyak waktu di depan monitor.

    Bagi seorang fotografer yang banyak memotret,mengorganisasikan foto-foto tersebut bisa menjadi hal yang sangat sulit dilakukan. Bagaimana Anda mengatur foto-foto tersebut?

    Saya memang menyelam setiap hari dan mengambil banyak foto setiap hari. Hal tersebut memang bisa membuat pusing. Jadi yang bisa saya rekomendasikan adalah, Anda harus benar-benar memilih gambar yang bagus dan hanya meng-import gambar yang menurut Anda bagus itu. Untuk satu foto subjek yang sama, coba kasih tingkatan A, B, C. A untuk publikasi, dan B untuk pilihan keduanya, lalu C untuk menaruhnya di sosial media seperti facebook dan sebagainya. Pastinya Anda tidak ingin memberikan foto terbaik Anda secara gratis melalui sosmed kan? Kemudian untuk sisa foto-foto yang lain, hapus saja.

    Bagaimana tips dan trik Mike Bartick dalam memotret makro bawah air?

    (Baca selengkapnya di majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia edisi 3/2015)

     

    <span class="icon-user"></span>

    Annisa Filania

    Social Media Specialist

    Facebook comments

    Website comments